HUMBAHAS-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Republik Indonesia Luhut Binsar Panjaitan bersama Wamen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong didampingi Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meninjau pengembangan Pertanian Food Estate yang berlokasi di Desa Ria-Ria, Kecamatan Pollung Kabupaten Humbahas, Rabu ( 01/09/2021 )
Selain meninjau, pengembangan Pertanian Food Estate, Menko Marves Republik Indonesia dan rombongan memanen Kentang bersama Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Drs RZ Panca Putra Simanjuntak dan Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor, Wakil Bupati Humbahas Oloan P Nababan, Kapolres Humbahas AKBP Ronny Nicolas Sidabutar, SH, SIK, MH
Baca juga:
Kemendagri Bantah Tito Positif Covid-19
|
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi usai mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Republik Indonesia Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Program lumbung pangan nasional atau Food Estate (FE) di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) mengalami perkembangan positif. Produksi hasil panen FE Humbahas mengalami peningkatan signifikan.
"Kentang misalnya dari percobaan yang dilakukan PT Indofood selaku off-taker (investor) mampu menghasilkan 24 ton/hektare (Ha) dengan asumsi minimal 1 Ha ditanami 24.000 tanaman. Sedangkan untuk bawang putih diprediksikan mampu mengahasilkan 8 ton/Ha, angka ini di atas rata-rata nasional yang sebesar 6, 3 ton/Ha.
"Inilah bukti bahwa Kabupaten Humbahas Hasundutan memiliki alam yang subur, Tuhan menciptakan ini untuk menjadi lumbung pangan bukan hanya untuk Sumut, tetapi Indonesia juga. Seperti kata Pak Luhut ( Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan ) bila ini sudah mantap kita lanjut ke tahap kedua dengan target lahan 2.000Ha, "Ujar Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, usai
Melalui kerja sama yang kuat antarpetani, pemerintah dan juga off-taker, dia optimis FE Humbahas akan terus berkembang. "Ini tidak bisa dikerjakan hanya sepihak, kita harus bersama-sama, ada ahli pertanian, ahli infrastruktur, petani, pemerintah semua harus bergandengan tangan, " tambah Edy Rahmayadi.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan FE sangat menguntungkan petani. Selain mendapatkan pengolahan lahan modern petani juga mendapatkan pembersihan lahan, pembangunan jalan dan irigasi tanpa dipungut biaya plus sertifikat tanah. Karena itu, Luhut tidak ingin petani melewatkan kesempatan yang sangat berharga ini.
"Dua tahun kita mengerjakan ini dan sudah terlihat perkembangannya secara signifikan. Ini sangat menguntungkan petani kita, mereka belajar dari ahlinya langsung, diajari pertanian modern dengan hasil yang jauh lebih besar. Jadi, jangan lewatkan kesempatan ini, " kata Luhut.
Luhut Binsar Pandjaita, bersama Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wamen LHK Alue Dohong, Kapolda Sumut Panca Putra Simanjuntak dan Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor sempat memanen kentang hasil demplot PT Indofood. Hasilnya cukup memuaskan dengan berat rata-rata 1-2 kg/tanaman.
"Rakyat akan menikmati ini, hasil panen bila kita disiplin mengikuti arahan FE hasilnya akan sangat memuaskan. Ini juga akan membebaskan petani dari tengkulak karena hasil tani akan di ambil FE dengan harga terbaik dan bapak/ibu sudah punya sertifikat sendiri, tak ada yang bisa ganggu asal tanahnya tidak digunakan selain pertanian, " kata Luhut.
Sementara itu, Manajer Lapangan FE Humbahas Van Basten menjelaskan hasil panen kentang petani akan meningkat di masa tanam ke dua dan ketiga di FE. Hal ini dikarenakan kesuburan tanah semakin meningkat di masa tanam kedua dan tiga.
Off-taker FE Humbahas PT Indofood melakukan uji coba dengan benih kentang lokal di Desa Lintong Nihuta dengan di FE lahan bukaan baru dengan luas 1Ha. Kedua lahan ini ditanami 24.000 batang benih kentang. Ternyata benih kentang di Lintong Nihuta menghasilkan 32, 3 ton sedangkan di demplot FE masa tanam pertama hanya menghasilkan 20, 9 ton.
Dari percobaan ini ternyata lahan yang sudah beberapa kali ditanami dengan pengolahan yang tepat akan memberikan hasil panen lebih besar. Jadi, petani akan mendapat keuntungan lebih besar di panen kedua dan ketiga.
"Dengan treatment yang tepat hasil panen akan lebih besar di kedua dan ketiga. Tanahnya semakin subur di masa tanam kedua dan ketiga dengan treatment yang kita lakukan di FE, " kata Van Basten.
Salah satu petani, Haposan Lumbangaol mengatakan mendapat banyak ilmu dari FE. Selain itu, hasil pertaniannya juga meningkat dengan harga jual yang tinggi.
"Selama ini tanah dari nenek moyang kami ini tidak terawat dengan baik, sekarang menjadi pertanian modern. Saya juga sangat bersyukur belajar ilmu baru bertani. Itu, kentang saya nolak ke FE dengan harga Rp6750 per kg. Saya harap ini tidak menurun, terus berjalan dengan baik, " kata Haposan.
Sementara itu, untuk menunjang distribusi pertanian di FE Humbahas yang seluas 1.000Ha, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jendral Bina Marga menyiapkan 8, 9 Km jalan efektif. Jalan tersebut ditargetkan selesai Desember 2021.
"Tinggal sedikit yang belum terhubung karen ada sedikit kendala, sebagain besar aspal, ada sertu dan pengerasan tanah. Mudah-mudahan akhir tahun selesai, " kata Direktur Jendral Bina Marga Hedy Rahadian. (Karmel/ H15)